DewaGol88

DewaGol88 adalah agen bola dan judi online yang merupakan perantara dalam online betting, memberikan pelayanan untuk pembukaan akun/id situs betting seperti sbobet, ibcbet, cmd368, ion casino, dan horey4d.

POKER

Dalam Game poker minimal deposit hanya 10.000 .Didalam web kami tidak hanya permainan poker saja namun ada juga permainan Domino dan juga Bandar Ceme selain itu kita bisa memainkan nya menggunakan android.

SPORTSBOOK

Dalam permainan sportsbook kami menyediakan 2 pilihan games yaitu SBOBET dan IBCBET. Di dalam sportbook ada beberapa permainan yang diantaranya Handicap, Over/Under, Mix Parlay dan Lain-lain.

CASINO

Dalam permainan casino terdiri dari berbagai macam jenis pilihan games , diantaranya adalah Roullete, Baccarat, Six Baccarat, Sic Bo, dan juga Black jack yang disiarkan langsung dengan live streaming

HOREY4D

Bandar togel online yang memberikan pelayanan pemasangan togel online Kami hadir untuk memberikan layanan pemasangan Taruhan togel online dengan kemudahan dan keamanan yang terjamin.

Selasa, 04 Oktober 2016

Cerita Dewasa Mesum Dengan Istri Pegawaiku

Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Dewasa Mesum Dengan Istri Pegawaiku - Hari itu salah seorang direktur perusahaan, Pak Martin, sedang mengadakan resepsi pernikahan anaknya di sebuah hotel bintang lima di kawasan Senayan. Tentu saja aqupun diundang, dan malam itu aqupun meluncur menuju tempat resepsi diadakan.

Suka Bening : Cerita Dewasa Mesum Dengan Istri Pegawaiku
Aku pergi bersama dengan Johnson, kawanku waktu kuHanah di Amerika dahulu. Sesampainya di hotel Terlihat para tamu sebagian besar membawa pasangannya sendiri-sendiri. Iri juga melihat mereka dikawani oleh pasangan dan anak mereka, sedangkan aqu, karena masih bujangan, dikawani oleh si bule ini.

“Selamat malam Pak..” sapa seseorang agak mengagetkanku. Aqu menoleh, ternyata Hana sekretarisku yang menyapaqu. Dia datang bersama pacarnya. Terlihat sexy dan cantik sekali dia malam itu, disamping juga anggun. Berbeda sekali jika dibandingkan saat aqu sedang menikmati tubuhnya,.. Liar dan nakal. Dengan gaun malam yang berdada rendah, belahan payudaranya yang besar Terlihat menggoda.

“Malam Hana” balasku. Mata Johnson tak henti-hentinya menatap Hana, dengan pandangan kagum. Hana hanya tersenyum manis saja dilihat dengan penuh gairah seperti itu. Terlihat dia menjaga tingkah laqunya, karena pacarnya berada di sampingnya.
Kitapun lalu berbincang-bincang sekedarnya. Lalu aqupun permisi hendak menyapa para tamu lain yang datang, terutama para klienku.

“Malam Pak Albert..” seorang wanita cantik tiba-tiba menyapaqu. Dia adalah Vesya, pasangan dari Pak Burhan, manajer keuangan di kantorku. Mereka baru menikah sekitar tiga bulan yang lalu.
“Oh Vesya.. Malam” kataqu
“Pak Burhan dimana?”
“Sedang ke restroom.. Sendirian aja Pak?” tanyanya.

“Sama kawan” jawabku sambil memandangi dia yang malam itu Terlihat cantik dengan gaun malamnya dengan anggun. Belahan gaunnya yang tinggi memamerkan pahanya yang putih menggoda. Dadanya walaupun tak sebesar Hana, Terlihat membusung menantang.
“Makanya, cari pasangan dong Pak.. Biar ada yang nemenin” katanya sambil tersenyum manis.
“Belom ada yang mau nih”
“Ahh.. Bapak bisa saja.. Pasti banyak banget cewek yang mau sama bapak.. Kalau belom menikah saya juga mau lho..” jawabnya menggoda.

Memang Vesya ini raVesya punya perasaan tertentu padaqu. Terlihat dari gaya bicaranya dan gaya dia memandangku.
“Oh.. Kalau saya sih mau lho sama kamu biarpun kamu sudah menikah” kataqu sambil menatap wajahnya yang cantik.
“Ah.. Pak Albert.. Bisa aja..” jawabnya sambil tersipu malu.
“Bener lho mau aqu buktiin?” godaqu
“Janganlah Pak.. Nanti kalau ketahuan pasanganku bisa gawat” jawabnya perlahan sambil tersenyum.
“Kalau nggak ketahuan gimana.. Nggak apa khan?” godaku lagi.

Vesya Terlihat tersipu malu. Wah.. Aqu mendapat angin nih.. Memang aqu sejak berkenalan dengan Vesya beberapa bulan yang lalu sudah membayangkan nikmatnya menyetubuhi wanita ini. Dengan kulit putih, khas orang Bandung, rambut sedikit ikal sebahu, bibir tipis, dan masih muda lagi. Dia baru berumur 24 tahunan.
“Gimana nih setelah nikah.. Enak nggak? Pasti masih hot y.
“Godaqu lagi.

“Biasa aja kok Pak.. Kadang enak.. Kadang nggak.. Tergantung moodnya” jawabnya lirih.
Dari jawabannya aqu punya dugaan bahwa Pak Burhan ini tidak begitu memuaskannya di atas tempat tidur. Mungkin karena usia Pak Burhan yang sudah berumur dibandingkan dengan dirinya yang masih penuh gairah hasrat seksual wanita muda. Pasti jarang sekali dia mengalami klimaks. Uh.. Kasihan sekali pikirku.

Tak lama Pak Burhanpun datang dari kejauhan.
“Wah.. Pak Burhan.. Punya pasangan cantik begini kok ditinggal sendiri” kataqu menggoda.
Vesya Terlihat senang aqu puji seperti itu. Terlihat dari tatapan matanya yang haus akan kehangatan laki-laki tulen seperti aqu ini.

“Iya Pak.. Habis dari belakang nih” jawabnya. Tatapan matanya Terlihat curiga melihat aqu sedang mengobrol dengan pasangannya yang jelita itu. Mungkin dia sudah dengar kabar akan ke-playboyanku di kantor.
“Ok saya tinggal dulu ya Pak Burhan.. Vesya” kataqu lagi sambil ngeloyor pergi menuju tempat hidangan.

Aqupun mengambil hidangan dan menyantapnya nikmat. Maklum perutku sudah keroncongan, terlalu banyak basa-basi dengan para tamu tamu tadi. Kulihat si Johnson masih ngobrol dengan Hana dan pacarnya.
Ketika aqu mencari Vesya dengan pandanganku, dia juga sedang mencuri pandang padaqu sambil tersenyum. Pak Burhan Terlihat sedang mengobrol dengan tamu yang lain. Memang payah juga bapak yang satu ini, tidak bisa membahagiakan pasangannya.

Vesya kemudian berjalan mengambil hidangan, dan aqupun pura-pura menambah hidanganku.
“Ves.. Kita terusin ngobrolnya di luar yuk” ajakku berbisik padanya
“Nanti saya dicari pasangan saya gimana Pak..”
“Bilang aja kamu sakit perut.. Perlu ke toilet. Aqu tunggu di luar ya”.
“Kataqu sambil menahan gairah melihat lehernya yang putih jenjang, dan lengannya yang berbulu halus
Tak lama Vesyapun keluar ruangan resepsi menyusulku. Kitapun pergi ke lantai di atas, dan menuju toilet. Aqu berencana untuk bermesraan dengan dia di Vesa. Kebetulan aqu tahu suaVesanya pasti sepi. Sebelom sampai di toilet, ada sebuah ruangan kosong, sebuah meeting room, yang terbuka. Wah kebetulan nih, pikirku. Kutarik Vesya ke dalam dan kututup pintunya.

Tanpa basa-basi lagi, aqu cium bibirnya yang indah itu. Vesyapun membalas bergairah. Tangankupun bergerak merambahi payudaranya, sedangkan tanganku yang satu mencari kaitan retsleting di belakang tubuhnya. Kulepas gaunnya sebagian sehingga Terlihat payudaranya yang ranum hanya tertutup BH mungil berwarna krem. Kuciumi leher Vesya yang jenjang itu, dan kusibakkan cup BHnya kebawah sehingga payudaranya mencuat keluar. Langsung kujilati dengan rakus payudara itu, aqu kenyot dan aqu permainkan putingnya yang sudah mengeras dengan lidahku.
“Oh.. Pak Albertt..” desah Vesya sambil menggeliat.
“Enak Ves..”
“Enak Pak.. Terus Pak..” desahnya lirih.

Tangankupun meraba pahanya yang mulus, dan sampai pada celana dalamnya. Terlihat Vesya sudah begitu bergairah sehingga celananya sudah lembab oleh cairan kewanitaannya.
Vesyapun kemudian tak sabar dan membuka kancing kemeja batikku. Dicium dan dijilatinya putingku.. Lalu terus ke bawah ke perutku. Kemudian dia berlutut dan dibukanya retsleting celanaqu, dan tangannya yang lentik berbulu halus itu merogoh ke dalam mengeluarkan kemaluanku dari celana dalamnya. Memang kita sengaja tidak mau telanjang bulat karena kondisi yang tidak memungkinkan.
“Ohh.. Besar sekali Pak Albert.. Vesya suka..” katanya sambil mengagumi kemaluanku dari dekat.
“Memang punya pasanganmu seberapa?” tanyaqu tersenyum menggoda.

“Mungkin cuma separuhnya Pak Albert.. Oh.. Vesya suka..” katanya tak melanjutkan lagi jawabannya karena mulutnya yang mungil itu sudah mengulum kemaluanku.
“Enak Pak?” tanyanya sambil melirik nakal kepadaqu. Tangannya sibuk meremas-remas buah kemaluanku sementara lidahnya menjilati batang kemaluanku.

“Enak sayang.. Ayo isap lagi” jawabku menahan rasa nikmat yang menjalar hebat.
Dikulumnya lagi kemaluanku, sementara kedua tangannya meremas-remas bokongku. Vesgat sexy sekali melihat pemandangan itu. Seorang wanita cantik yang sudah berpasangan, bertubuh padat, sedang berlutut didepanku dengan pipi yang menggelembung mengkenyot kemaluanku. Terlebih ketika kemaluanku keluar dari mulutnya, tanpa menggunakan tangannya dan hanya menggerakkan kepalanya mengikuti gerak kemaluanku, Vesya mengulumnya kembali.
“Hm.. Kemaluan bapak enak banget.. Vesya suka kemaluan yang besar begini” desahnya.
Tiba-tiba terdengar bunyi handphone. Vesyapun menghentikan isapannya.
“Iya Mas.. Ada apa?” jawabnya.

“Lho Mas udah pikun ya.. Khan Vesya tadi usah bilang.. Vesya mau ke toilet.. Sakit perut.. Gimana sih” Vesya berbicara kepada pasangannya yang tak sabar menunggu. Sementara tangan Vesya yang satu tetap meraba dan mengocok kemaluan ataVes pasangannya ini.

“Iya Mas.. Mungkin salah makan nih.. Sebentar lagi Mas.. Sabar ya..”
Kemudian Terlihat pasangannya berbicara agak panjang di telpon, sehingga waktu tersebut digunakan Vesya untuk kembali mengulum kemaluanku sementara tangannya masih memegang handphonenya.
“Iya Mas.. Vesya juga cinta sama Mas..” katanya sambil menutup telponnya.

“Pasanganku sudah nunggu. Tapi biarin aja deh dia nunggu agak lama, soalnya Vesya pengin puas dulu”. Sambil tersenyum nakal Vesya kembali menjilati kemaluanku.
Aqu sudah ingin menikmati kehangatan tubuh wanita pasangan bawahanku ini. Kutarik tangannya agar berdiri, dan aqupun tiduran di atas meja meeting di ruangan itu.

Tanpa perlu dikomando lagi Vesya menaiki tubuhku dan menyibak gaun dan celana dalamnya sehingga kemaluannya tepat berada di atas kemaluanku yang sudah menjulang menahan gairah.
Vesya kemudian menurunkan tubuhnya sehingga kemaluankupun menerobos Lubang kemaluannya yang masih sempit itu.

“Oh.. My god..” jeritnya tertahan.
Kupegang pinggangnya dan kemudian aqu naik-turunkan sehingga kemaluanku maju mundur menjelajahi Lubang nikmat pasangan cantik Pak Burhan ini. Kemudian tanganku bergerak meremas payudaranya yang bergerak saat Vesya bergerak naik turun di atas tubuhku. Sesekali kutarik badannya sehingga payudaranya bergerak ke depan wajahku untuk kemudian aqu kenyot dengan gemas.

“Ohh Pak Albertt.. Bapak memang jantan..” desahnya
“Ayo Pak.. Puaskan Vesya Pak..” Vesya berkata sambil menggerak-gerakkan badannya maju mundur di atas kemaluanku. Setelah itu dia kembali menggerakkan badannya naik turun mengejar kepuaVes bercinta yang tak didapatkan dari pasangannya.

Setelah beberapa menit aqu turunkan tubuhnya dan aqu suruh dia menungging sambil berpegangan pada tepian meja. Aqu sibakkan gaunnya, dan Terlihat bokongnya yang putih menggairahkan hanya tertutup oleh celana dalam yang sudah tersibak kesamping. Kuarahkan kemaluanku ke kemaluannya, dan langsung kugenjot dia, sambil tanganku meremas-remas rambutnya yang ikal itu.

“Kamu suka Ves?” kataqu sambil menarik rambutnya ke belakang.
“Suka Pak.. Albert.. Suka..”
“Pasanganmu memang nggak bisa ya”
“Dia lemah Pak.. Oh.. God.. Enak Pak.. Ohh”
“Ayo bilang.. Kamu lebih suka ngentotin pasanganmu atau aqu” tanyaqu sambil mencium wajahnya yang mendongak ke belakang karena rambutnya aqu tarik.
“Vesya lebih suka dientotin Pak Albert.. Pak Albert jantan.. Pasanganku lemah.. Ohh.. God..” jawabnya.

“Kamu suka kemaluan besar ya?” tanyaqu lagi
“Iya Pak.. Oh.. Terus Pak.. Punya pasanganku kecil Pak.. Oh yeah.. Pak Albert besar.. Ohh yeah oh.. God. Pasanganku jelek.. Pak Albert ganteng. Oh god. Enakhh..” Vesya mulai meracau kenikmatan.
“Oh.. Pak.. Vesya hampir sampai Pak.. Ayo Pak puaskan Vesya Pak..” jeritnya.
“Tentu sayang.. Aqu bukan pasanganmu yang lemah itu..” jawabku sambil terus mengenjot dia dari belakang. Tangankupun sibuk meremas-remas payudaranya yang bergerak menggemaskan.
“Ahh.. Vesya sampai Pak..” Vesya melenguh ketika gelombang klimaks menerpanya.

Aqupun hampir sampai. Kemaluanku sudah berdenyut-denyut ingin mengeluarkan laharnya. Kutarik tubuh Vesya hingga dia kembali berlutut di depanku. Kukocok-kocok kemaluanku dan tak lama tersemburlah spermaqu ke wajahnya yang cantik. Kuoles-oleskan sisa-sisa cairan dari kemaluanku ke seluruh wajahnya. Kemudian Vesyapun mengulum dan menjilati kemaluanku hingga bersih.
“Terimakasih Pak Albert.. Vesya puas sekali” katanya saat dia membersihkan wajahnya dengan tisu.
“Sama-sama Vesya. Saya hanya berniat membantu kok” jawabku sambil bergegas membetulkan pakaianku kembali.

“Ngomong-ngomong, kamu pintar sekali blowjob ya? Sering latihan?” tanyaqu.
“Vesya sering lihat di VCD aja Pak. Kalau sama pasangan sih jarang Vesya mau begitu. Habis nggak gairah sih lihatnya”
Wah.. Kasihan juga Pak Burhan, pikirku geli. Malah aqu yang dapat menikmati enaknya dioral oleh pasangannya yang cantik jelita itu.

“Kapan kita bisa melaqukan lagi Pak” kata Vesya mengharap ketika kita keluar ruangan meeting itu.
“Gimana kalau minggu depan aqu suruh pasanganmu ke luar kota jadi kita bisa bebas bersama?”
“Hihihi.. Ide bagus tuh Pak.. Janji ya” Vesya Terlihat gembira mendengarnya.
Kitapun kembali ke ruangan resepsi. Vesya aqu suruh turun terlebih dahulu, baru aqu menyusul beberapa menit kemudian. Sesampai di ruang resepsi Terlihat Johnson sedang mencari aqu.

“Hey man.. Where have you been? I’ve been looking for you”
“Sorry man.., I had to go to the restroom. I had stomachache” jawabku.
Tak lama Vesya datang bersama Pak Burhan pasangannya.
“Pak Albert, kita mau pamit dahulu.. Ini Vesya nggak enak badan.. Sakit perut katanya”
“Oh ya Pak Burhan, silakan saja. Pasangan bapak cantik harus benar-benar dirawat lho..”
Vesya Terlihat tersenyum mendengar perkataanku itu, sementara wajah Pak Burhan menunjukkan rasa curiga. He.. He.. Kasihan, pikirku. Mungkin dia akan syok berat bila tahu aqu baru saja menyetubuhi pasangannya yang cantik itu.

Tak lama aqu dan Johnson pun pulang. Sebelom pulang aqu berpapasan dengan Hana, sekretarisku. Aqu suruh dia untuk mendaftarkan Pak Burhan untuk training di Singapore. Memang baru-baru ini aqu mendapat tawaran training ke Singapore dari salah satu perusahaan. Lebih baik Pak Burhan saja yang pergi, pikirku. Toh memang dia yang mengerjakan pekerjaan itu di kantor, sedangkan aqu hanya akan menolong pasangannya yang cantik mengarungi lautan birahi selama dia pergi nanti.
Tak sabar aqu menanti minggu depan datang. Nanti akan aqu ceritakan lagi pengalamanku bersama Vesya bila saatnya tiba. Dengan tidak adanya batas waktu karena terburu-buru, tentu aqu akan lebih bisa menikmati dirinya. - Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Dewasa Mesum Dengan Istri Pegawaiku

Agen Judi Online Terpercaya

Kamis, 29 September 2016

Cerita Dewasa Dapat Perawan Tetangga Rumah

Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Dewasa Dapat Perawan Tetangga Rumah - Ini terjadi gara-gara istriku yang pulang kampung. Sementara birahi sex ku yang memuncak dan tak bisa terbendung lagi. Yah akhirnya terjadilah cerita sex tetangga ini. Maklumlah di usia setengah baya ini emang gelora seks ku ga pernah ada hentinya minta jatah ngentot sama istriku.

Suka Bening : Cerita Dewasa Dapat Perawan Tetangga Rumah
Daripada ga ada yang dientot ya mending ngentot sama gadis tetanggaku yang masih perawan dan memeknya masih sempit trus legit. Oke ga usah panjang lebar langsung aja aku ceritakan pengalaman seks ku pada kalian semua ya . Selamat menyimak.
Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya.

Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya. “Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku. Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda.Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut.

Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap.
“Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang
belum tersentuh.

Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.

“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang
tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.

Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti. “Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa. Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya.
Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.

“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku. “Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana” Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk kekamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dananak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
“Sudah ketemu Ren?” tanyaku.

“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh. “Mau lihat CD bagus nggak?” “CD apa Om?” “Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
“Film apa sih Om?” “Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga. “Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.

“Bagus kan?” “Ini kan film porno Om?!” “Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.
Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.

“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya. Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang. “Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya.

Dia melenguh dan hendak memberontak
.“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang.Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna
hitam.

“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil.

Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
Oke Non.

Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.
“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan. “Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu pengin lebih enak lagi?”

Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang.

Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas. Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.

“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan. Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya..
“Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.

“Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om…”

Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi
kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting
dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini. “Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks. “Tapi takut Om..”
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”
Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin
hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa
meredakan adik kecilku.

“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”. “Kalau ketahuan Tante gimana?” “Ya jangan sampai ketahuan dong” Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya - Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Dewasa Dapat Perawan Tetangga Rumah

Agen Judi Online Terpercaya

Kamis, 22 September 2016

Cerita Dewasa Kusetubuhi Kedua Tanteku

Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Dewasa Kusetubuhi Kedua Tanteku - Perkenalkan nama saya Miko, saya seorang Pria yang sudah cukup umur untuk mengenal Sexs, Umur saya 19 tahun. Saya akan menceritakan tentang cerita sex nyata saya di situs dewasa ini. Kisah ini berawal ketika saya sedang berada di Home stay atau semcam rumah singgah kedua milik Om saya. Kebetulan sekali saat itu naluri saya tiba-tiba menuntun untuk masuk ke kamar tante Wiwik.
Suka Bening - Cerita Dewasa Kusetubuhi Kedua Tanteku
Tanpa saya duga ketika saya telah masuk didalam kamar tante Wiwik, saya melihat sebuah album foto di kamar itu, tepatnya berada diatas meja samping ranjang tante Wiwik. Oh iya tante Wiwik ini adalah Istri pertama om saya. Om saya ini memliki 3 istri, Tante Wiwik, Nita, dan Sifa. Karena saya penasaran, saya-pun mendekat dan mulai membuka album foto itu.

Setelah membuka, Wow… ternyata album itu berisi foto bugil tante-tante saya. Dengan seksama saya mengamati foto-foto tersebut, foto-foto telanjang itu saya amati dengan penuh penghayatan dan hasrat. Walaupun istri-istri om saya rata-rata sudah ber-usia di kepala 4, namun Tante Sifa dan Tante NIta mempunyai bentuk tubuh yang tidak kalah dengan para ABG.

Sebagai laki-laki normal saya-pun menjadi terangsang, naluri lelaki saya-pun ingin rasanya bisa menikmati indahnya tubuh mereka secara langsung. Sampai pada akhirnya saya mempunyai ada pikiran Mesum dan saya mencari cara agar bisa memperdaya mereka dengan mengancam akan menyebarkan foto-foto bugil mereka. Seketika itu saya-pun mulai menyusun rencana, siapa yang akan saya perdaya.

Setelah beberapa saat berfikir saya-pun memilih untuk, memperdaya Tante Tante Sifa dan Tante Nita. Tante nita ini berusia 41 tahun dan Tante Sifa 42 tahun. Singkat cerita saya-pun, mulai menelefon Tante Sifa dan Tante Nita. Saat itu saya berkata pada mereka, agar mereka berdua menemuiku di Home stay milik Om saya, Saat itu dengan alasan ada hal penting yang akan saya katakan kepada mereka.

Pada esok hari-nya, saya yang kemarin kembali kerumah, sekarang bersiap-siap untuk pergi ke Home Stay itu. Oh iya saat itu saya membuat janji kepada tante Nita dan Sifa untuk datang di Home Stay itu pukul 09.00 pagi. Pada waktu itu aku segaja datang duluan untuk mengatur kondisi dan meminta penjaga Home Stay itu untuk pulang kampung dengan alasan memberi cuti tahunan kepada penjaga itu.

Kira-kira setelah setengah jam penjaga Home Stay itu pergi, Tante Sifa dan Tante Nita-pun akhirnya sampai ke Home Stay. 5 menit setelah mereka datang, lalu saya-pun meminta mereka untuk duduk dan berkumpul masuk di ruang ruang tamu Home Stay itu,

“ Ayo tnate-tanteku yang cantik, silahkan berkumpul ”, sambut manis saya kepada mereka.

“ Ih… kamu bisa aja deh Miko, masak udah umur segini masih dibilang cantik ”, ucap Tante Nita.

“ Emang masih cantik kog Tante, hhe… udah duduk dulu Tante ”, jawab saya.

“ Iya deh Miko, kita duduk. Ngomong-ngomong ada apa sih Miko kamu panggil kita kesini ??? ” tanya Tante Sifa penasaran.

Tante Sifa yang saat itu mengenakan kemeja lengan panjang dengan celana jeans ketatnya terlhat cantik dan sexy sekali. Ditengah aku memandang Tante Sifa, tante Nita-pun bertanya juga,

“ Iya Mik, emangnya ada apa sih, kayaknya ada hal penting banget deh ??? ”, Tante Nita bertanya.

Saat itu saya tidak langsung menjawab Tante Nita. Yang tadinya saya terpukau melihat Tante Sifa, gini aku-pun semakin kagum dengan cara berbusana Tante Sifa yang saat itu mengenakan kemeja tanpa lengan dengan rok diatas lutut. Busana itu membuat Tante Nita yang putih, semok dan ber-payudara besar terlihat sangat menggairahkan sekali. Setelah puas memandangi mereka sayapun menjawab,

“ Saya mau tanya sama Tante berdua, ini milik siapa ya ??? ”, ucap saya sembari mengeluarkan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi setumpuk foto.

Saat itu Tante Sifa-pun kemudian melihat bungkusan itu dan mengeluarkan iso bungkusan itu. Setelah melihat lalu Tante Sifa-pun berkata,

“ Apa-apaan Mik, maksud kamu apa menunjukan foto-foto ini kepada kita? Darimana kamu dapatkan foto-foto ini ??? ” tanya Tante Sifa panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.

“ Miko... apa-apaan ini, dari mana barang ini?” tanya Tante Nita dengan tegang.

“ Hemm... begini Tante Sifa, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Wiwik saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-tante yang aduhai itu “, jawab saya sembari tersenyum.

“ Baik... kalau gitu serahkan klisenya?” Ucapku saya Tante Nita.

“ Baik tapi ada syaratnya lho “, jawab saya.

“ Emang apa syaratnya Mik ??? kamu jangan malu-maluin tante kamu sendiri dong, udah kita selesaikan secara baik-baik yah ”, ucap Tante Sifa dengan ketus.

“ Iya Mik, tolong lah Mik, pokok-nhya apa yang kamu minta, bakal tante turutin deh. dengan syarat asal kamu kembalikan Foto-foto kit ”, tambah Tante Nita memohon.

“ Tenang aja Tante, Miko nggak minta apa-apa kog, cuma Miko hanya ingin melihat tante-tanteku ini telanjang didepan mataku ini ”, ucap saya.

“ Jangan kurang ajar kamu! ”, ucapku saya Tante Sifa dan Tante Nita dengan marah dan menundingnya.

“ Wah... wah... jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-tante sendiri yang ceroboh kan “, jawab saya sembari menggeser dudukku lebih dekat lagi.

“ Bagaimana Tante ? ”, ucapku memastikanya lagi.

“ Hei... jangan kurang ajar, keterlaluan !!! ”, bentak Tante Nita sembari menepis tanganku.

“ Bangsat... berani sekali, kamu kira siapa kami hah... dasar orang kampung !!!” Tante Sifa menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.

“ Hehehe... ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto ini nantinya terpajang di kantor Om ??? bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh !!!” ucap saya lagi.

Kulihat disamping kananku Tante Sifa terdiam sejenak, kurasa dia memikirkan apa yang saya ucapkan tadi. Lalu Tante Sifa berkata,

“ Kenapa harus kami yang harus kamu jadikan sasaran, sedangkan tante Wiwik nggak kamu apa-apakan ???” tanya Tante Sifa lemas.

“ Tenang aja Tante, nanti juga Tante Wiwik akan dapat giliran. Bagaimana Tante ? Apa sudah berubah pikiran ??? ”, ucap saya memastikan lagi.

“ Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Nita.

“ Okey, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawab saya.

“ Kamu jangan macam-macam Miko ”, ucap Tante Sifa.

“ Biarian ajalah Mbak, daripada kita ketahuan “, jawab Tante Nita.

Sesaat itu juga Tante Nita dan Tante Sifa sembari berdiri mereka mulai melepas pakaiannya sembari memasang expresi wajah sedikit marah. Setelah beberapa menit, kini kedua Tante saya itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Sifa walau sudah berusia 42 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang.

Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat.Tidak kalah dengan tubuh Tante Nita yang berusia 41 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas. Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.

“ Sudah Miko?” tanya Tante Sifa sembari mulai memakai bajunya kembali.

“ Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat Memek Tante berdua dengan jelas “, jawab saya.

“ Kurang ajar kamu “, ucap Tante Nita setengah berteriak.

“ Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” ucap saya.

“ Baiklah, Apalagi yang mesti kami lakukan? ”, balas Tante Sifa.

“ Coba Tante berdua duduk di sofa ini “, ucap saya.

“ Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua “, ucap saya ketika mereka mulai duduk.

“ Begini Miko, Cepat ya “, balas Tante Nita sembari membuka lebar kedua pahanya.

Hingga tampak Kewanitaan-nya yang berwarna kemerahan,

“ Tante Sifa juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih “, ucap saya sembari jongkok diantara mereka berdua.

“ Beginikan “, jawab Tante Sifa.

Saat itu Tante Sifa mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan bulu kewanitaan-nya kesamping hingga tampak Kewanitaan-nya yang kecoklatan.

“ Miko pegang sebentar ya?” ucap saya sembari tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Sifa sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Nita
.
Kumainkan jari-jari kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Sudah belum, Miko... Ess... “, ucapku saya Tante Sifa sedikit mendesah.

“ EEummmm... uuhh... jangan Miko, tolong hentikan... Eummmm!” desah Tante Nita juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.

“ Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa ? ”, tanysaya pura-pura sembari terus memainkan kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita yang mulai membasah.

“ Eh, ini apa Tante?” tanysaya pura-pura sembari mengelus-selus Clitoris mereka.

“ Ohh... Itu Clitoris namanya Miko, jangan kamu pegang ya... ”, desah Tante Sifa menahan geli.

“ Iya”, jawab singkat saya.

“ Jangan kamu gituin terus Clitoris Tante dong “, ucap Tante Nita.

“ Memang kenapa Tante, tadi kata-nya boleh “, ucap saya sembari terus memainkan Clitoris mereka.

“ Ssss... Aghhhh... OUghhhh... geli Mik… Oughhh… Ssss… “, Desah Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Ini liang senggama-nya ya Tante?” tanya saya sembari memainkan tanganku didepan liang senggama mereka yang semakin basah.

“ Boleh dimasukin jari nggak Tante? ”, tanya saya.

Kembali jariku membuka belahan liang senggama mereka dan memasukkan jariku, Zlebbb… bunyi jariku keluar masuk di liang senggama Tante Nita dan Tante Sifa yang makin mendesah-desah tidak karuan,

“ Jangan Miko, jangan kamu masukin jari kamu... OUghhhh... “, Desah Tante Nita.

“ Jangan lho Miko... Ssss... Aghhhh... ”, desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi sofa.

“ Kenapa? Sebentar saja kok, masukin ya “, ucap saya sembari memasukkan jari tengahku ke liang senggama mereka masing-masing.

“ Aghhhh... Miko... “, desah Tante Sifa dan Tante Nita bersama-sama merasakan jari Miko menelusur masuk ke liang senggama mereka.

“ Ssss... Aghhhh... Eummmm... !!” Tante Sifa dan Tante Nita mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki liang senggama dan memainkan Clitoris mereka.

“ Bagaimana Tante Sifa “, tanysaya mulai memainkan jariku keluar masuk di liang senggama mereka.

“ Saya cium ya Tante yahh ? ”, tanysaya kepada Tante Sifa sembari mulai memainkan lidahku pada Kewanitaan-nya.

“ Sebentar ya Tante Nita “, ucap saya.

“ Jangan... Ssss... Aghhhh... Miko... ena... Desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi rambutku menahan geli.

“ Gimana Tante rasanya, enak nggak... ??? “, tanya saya kepada Tante Sifa.

“ Ssss... Aghhhh... Miko... Geli Mik... Oughhhh… ”, Desahnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sembari tangannya meremasi kedua payudaranya sendiri.

“ Agh... Ughhhh… Ssss… Teruss... Mik… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa seperti tidak kuat lagi menahan nafsunya.

Sementara Tante Nita memainkan Kewanitaan-nya sendiri dengan jari tanganku yang dia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Sifa mendesah ketika mendekati klimaks-nya dan,

“ Ouhhhh... Sssss… Tante udah nggak kuat lagi Miko… Ughhhh… “, Desah Tante Sifa merasakan lidahku keluar masuk diliang senggama-nya.

“ Oughhhh… Mik, Tante Sifa keluar Miko... Aghhhh… “, desah lemas Tante Sifa dengan kedua kakinya menjepit kepalsaya di selangkangannya.

Tahu Tante Sifa sudah keluar saya bangkit lalu pindah ke liang senggama Tante Nita dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Sifa Tante Nita juga meracau tidak karuan ketika lidahku menggila pada liang senggama-nya.

“ Aghhhh... Ssss… Mik... nikmat sekali... Oughhh… “, Desah Tante Nita klimaks-nya menekan kepalsaya ke selangkangannya.

Tante Nita di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang senggama Tante Nita, ku sedot-sedot Clitoris liang senggama Tante Nita yang ssudah basah itu,

“ Teruss... Mikoo... Tante... mau keluar... Oughhhh... ”, Desah Tante Nita merasakan klimaks pertamanya. Miko lalu duduk diantara Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Gantian dong Tante, punysaya sudah tegang nih “, menunjukkan sarung yang saya pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Sifa dan Tante Nita.

Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku,

“ Kamu nakal Miko, ngerjain kami “, ucapku saya Tante Sifa sembari tangannya membuka sarungku hingga tampak kejantanan saya yang mengacung tegang keatas.

“ Iya... awas kamu Miko... Tante hisap punya kamu nanti... “, balas Tante Nita sembari memasukkan kejantanan saya pada mulutnya.

“ Ssss... Aghhhh... Tante... terus... “, Desah Miko sembari menekan kepala Tante Nita yang naik turun di kejantanannya.

Tante Sifa terus menjilati kejantanan saya gantian dengan Tante Nita yang lidahnya dengan liar menjilati kejantanan saya, dan sesekali memasukkannya kedalam mulutnya serta menghisap kuat-kuat kejantanan saya didalam mulutnya.

“ Sruppp... Sruppp... Sruppp... ”, demikian suara ketika dia mengkulum Penis saya.

“ Ughhhh… udah... Mik, Tante udah nggak kuat lagi... Ssss… Aghhhh… “, Desah Tante Nita sembari mengangkat kepalsaya dari Kewanitaan-nya.

“ Tunggu dulu ya Tante Sifa, biar saya dengan Tante Nita dulu “, ucap saya sembari menarik kepala Tante Sifa yang sedang memasukkan kejantanan saya kemulutnya.

“ Tante Nita sudah nggak tahan nih “, ucap saya sembari membuka lebar-lebar kedua paha Tante Nita dan berlutut diantaranya.

“ Ayo Miko, cepetan masukin… Sssss… “, desah Tante Nita sembari tangannya mengarahkan kejantanan saya pada Kewanitaan-nya.

“ Ughhhh... Ssss… Aghhhh… ”, Desah Tante Nita panjang merasakan kejantanan saya meluncur mulus sampai mencapai rahimnya.

Tante Nita mengerang setiap kali saya menyodokkan kejantanannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati permainan Sex ini, saya tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tante saya sendiri. Lalu saya meminta Tante Nita untuk menjilati liang senggama Tante Sifa yang saat itu sedang jongkok diatas bibir Tante Nit,

“ Ughhhh... Aghhhh… Geli sekali Nit… Sssss… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa setiap kali lidah Tante Nita memasuki Kewanitaan-nya.

Sementara saya sembari menyetubuhi Tante Nita tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Sifa. Tiba-tiba Tante Nita mengangkat pinggulnya sembari mengerang panjang keluar dari mulutnya. “ Ahhss... Miko Tante keluar... ” “ Sudah keluar ya Tante Nita, sekarang gilran Tante Sifa ya “, ucap saya sembari menarik Tante Sifa untuk naik kepangkuanku.

Tante Sifa hanya pasrah saja menerima perlsayaannya. Kuarahkan kejantanan saya ke liang senggama Tante Sifa, Lalu Aghhhh... desah Tante Sifa merasakan liang senggama-nya dimasuki kejantanan saya sembari pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Sifa sembari ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.

“ Teruss... Tante, Memek (Vagina) Tante enak... ”, Desahku sembari terus dalam mulutku menghisap-hisap puting payudara-nya.

“ Kontol kamu juga perkasa sekali Ssss... Aghhhh... ” Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga kejantanan saya terasa seperti dipijat-pijat.

“ Sebentar Tante, coba Tante balik badan “, ucapku sembari meminta Tante Sifa untuk menungging.

Kusetubuhi Tante Sifa dari belakang, sembari tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kusayai sungguh hebat wanita seumur Tante Sifa mempunyai liang senggama lebih enak dari Tante Nita yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam saya menggarap Tante Sifa, yang makin sering mendesah tidak karuan merasakan kejantanan saya menusuk-nusuk Kewanitaan-nya.

Tak lupa saat itu tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan kejantanan saya di Kewanitaan-nya,

“ Ssss... Aghhhh... Miko, Tante mau keluar... ” Desah Tante Sifa.

“ Sabarr... Tante, sama-sama

” ucap saya sembari terus memainkan pinggulku maju-mundur. “ Aghhhh ss... Tante Sifa keluar... “, melenguh panjang.

“ Saya belum, Tante “, ucap saya kecewa.

“ Pake susu Tante aja ya “, jawab Tante Sifa jongkok didepanku sembari menjepitkan kejantanan saya yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.

“ Sssss… Terus Tante … Oughhh… enak… Ssss... Aghhhh… “, Desahku.

Melihat hal itu Tante Nita bangun sembari membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan saya ke mulutnya sembari dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan kejantanan saya, pada akhirnya,

“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,

Lega sekali rasanya, pada akhirnya kejantana saya-pun, mennyemburkan air mani-nya dengan derasnya. Sampai-sampai air mani saya pada saat itu, membasahi wajah dan payudara Tante Sifa dan Tante Nita. Lalu saya berkata,

“ Para tante-tante tersayangku, terima kasih banyak yah atas service sex-nya…hhe… ”, ucap saya sembari meremas payudara mereka masing-masing dan beranjak pergi ke toilet untuk membersihkan diri.

Singkat cerita sejak saat itu, saya-pun sering melakukan hubungan sexs dengan Tante Nita dan Tante Sifa. Saya sering meminta mereka untuk melayani saya ketika saya sedang mempunyai birahi yang tinggi. Karena memang berhungan sexs itu nikmat sekali, sampai-sampai aku melupakan bahwa mereka adalah istri dari Om saya. Sungguh benar-benar sebuah candu yang sangat luar biasa. Selesai. - Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Dewasa Kusetubuhi Kedua Tanteku.

Agen Judi Online Terpercaya

Rabu, 14 September 2016

Cerita Sex Bercinta Sepanjang Malam

Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Bercinta Sepanjang Malam -  Perkenalkan namaqu Alisyia Aqu dikarunia wajah yg cantik. Kata temanku, wajahku mirip salah satu artis Indonesia. Apalagi waktu aqu tersenyum, miriiiip banget, kata mereka. Padahal menurutku biasa saja. Karena suka bergaul aqupun punya banyak teman.

Cerita Sex Bercinta Sepanjang Malam
Suka Bening : Cerita Sex Bercinta Sepanjang Malam
Selain itu aqu sangat rajin merawat tubuhku. Fitness dan ke salon adalah rutinitasku. Karenanya aqu tumbuh menjadi gadis yg energic dan sexy. Baju-baju ketat, semi-transparan dan tank top adalah ‘seragam’ku, sehingga kemolekan tubuhku semakin terpancar. Malah kalau di rumah aqu tidak segan-segan untuk tampil sangat sexy. Toh untuk apa punya tubuh sexy kalau tidak ditunjukkan ke orang lain. Tapi aqu masih tampil dalam batas-batas kewajaran.

Aqu kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Umurku belum genap 22 tahun. Aqu sebenarnya asli Jakarta, tapi aqu lebih memilih untuk kuliah di Bandung. Biar agak jauh dari orangtua. Sejak SMA aqu bercita-cita ingin kuliah jauh dari orangtua. Soalnya malas juga tinggal serumah dgn orangtua, yg sedikit-sedikit melarang ini itu.

Papaqu adalah seorang pengusaha yg cukup sukses, di Bandung Papaqu membelikanku sebuah rumah. Aqu tinggal sendiri di sana bersama pembantuku dan anaknya yg masih kecil. Rumahku cukup besar dgn perabotan yg lengkap plus mobil mewah seri terbaru. Itu tidak seberapa baginya. Itu adalah hadiahku karena lulus ujian.
Sore itu aqu baru pulang kuliah. Capek sekali rasanya setelah seharian berkutat dgn kuliah. Baygkan saja aqu kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Karenanya aqu merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Karena besok libur, jadi aqu bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.

Acchhhh… Aqu mensandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Kupanggil Bi Imah agar membuatkan minum untukku. Upshhh… aqu lupa. Bi Imah dan anaknya kan lagi puLang kampung tadi pagi. Maklum sejak aqu tinggal di Bandung mereka belum pernah puLang, jadi kuijinkan mereka puLang kampung. Ahhh… Malas benar aqu mengangkat bokongku dari sofa. Tapi rasa hausku mengalahkanku, maka dgn malas aqu mengambil air dingin di dapur untuk menghilangkan rasa hausku.

Kemudian aqu pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek sekali tapi aqu tidak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan komputerku mencoba mencari hiburan. Baru saja kunyalakan komputer, HP-ku berbunyi. Segera kuambil HP-ku dari tas. Di screen tertuliskan “CINTA”, maka segera kuangkat, karena itu adalah dari Petrus, lelakikku.

“Halo Sayg. Lagi ngapain? “Kata suara di seberang sana. “Ada apa, Pet? Gue lagi sendiri nih di rumah. Gak lagi ngapa-ngapain” jawabku. “Malam ini jalan yuk, say. Besok kan libur. Mau gak?”
“Aduh gue cape banget nih, Say. Malas keluar. Mending lo aja yg ke rumah. Lagian rumah sepi, Gak ada orang. Sekalian temanin gue. Mau gak?” Rengekku manja. “Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi gue ke sana. Dah Sayg..!” Katanya. “Dahhhhh…”
Kita baru jadian sekitar 3 minggu yg lalu. Tapi dia sudah beberapa kali menikmati tubuhku. Yup.. Aqu memang cewe yg liberal. 

Aqu menyerahkan keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal yg terlalu tabu. Tapi aqu masih tahu tata krama. Aqu gak sembarang tidur dgn lelaki. Aqu gak mau dicap cewek gampangan. Aqu hanya mau ML sama orang yg benar-benar kucintai. Ya..
Seperti Petrus ini. 

Dia lumayan bisa memuaskanku. Hampir di setiap kesempatan kita selalu mereguk kenikmatan duniawi. Paling sering sih di kontrakannya, karena sepi. Sedangkan di rumahku belum pernah karena ada pembantuku. Malah tak jarang, ketika kita sudah sama-sama pengen ML kita membooking hotel untuk menuntaskan nafsu kita. Mengingat-ingat kejadian itu libidoku perlahan-lahan naik.

Maka segera kuganti bajuku. Aqu ingin tampil sexy di depan Petrus. Segera kugunakan celana pendek putih semi transparan yg ketat. Saking ketatnya terasa CD-ku tercetak di sana. Bokongku yg bulat sekal terlihat indah menonjol. Kemudian kugunakan tanktop putih ketat juga.

Aqu bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Buah dadaqu yg lumayan besar tercetak di bajuku. Malah karena saking kecilnya bajuku itu, jika aqu bergerak-gerak buah dadaqu juga terayun kesana kemari. Aqu senang sekali melihatnya. Pasti Petrus suka melihatnya. Aqu tak sabar ingin cepat-cepat berjumpa dgnnya.

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot – – Beberapa waktu kemudian kudengar suara klakson berbunyi. Aqu, bercermin sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu. Benar saja, mobil Petrus sudah ada di depan gerbang rumahku yg masih terkunci. Aqu berlari-lari menuju gerbang untuk membuka pintu pagar rumahku, hal itu otomatis membuat buah dadaqu terayun kesana-kemari. Petrus pasti melihatnya dgn jelas karena jarak yg tidak terlalu jauh. Buah dadaqu bergerak-gerak dgn bebasnya.

Setelah kubuka gerbang, perlahan-lahan mobilnya masuk ke garasiku. Segera kututup gerbang kembali dan aqu menghampirinya yg baru keluar dari mobil. “Halo Saygggg..” katanya. Dipamerkannya senyum manisnya. Kacamata coklat yg dipakainya menambah kesan macho-nya. “Halo juga. Silahkan masuk, Say” kataqu mempersilakannya masuk ke rumah.

Dia mengikutiku dari belakang. Aqu bisa pastikan matanya tidak akan lepas dari bokongku yg bergoyg kesana-kemari dgn indahnya. Kemudian aqu menutup pintu rumah dan menguncinya. Baru aqu membalikkan tubuhku, Petrus sudah berdiri di depanku dgn senyum indahnya.

“Kamu sexy sekali hari ini, Sayg” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke mulutku. Segera kusambut bibirnya dan kita melaqukan french kiss. “Terima kasih” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kita makin dahsyat. Sambil menciumi bibirku, tangannya bergerilya menjamah buah dadaqu. Aqu semakin ganas membalasnya. Ketika tangannya mulai menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan.

“Sabar dulu dong, Say. Ga sabaran amat” ucapku sambil menjauhkan tubuhku darinya. “Mending duduk dulu, aqu buatkan minum ya?”, Lanjutku lagi. Aqu sengaja menahan kenikmatan tadi, padahal sebenarnya aqu juga sudah ingin sekali melumat bibirnya. Dia hanya mengangguk lalu pergi menuju sofa.

Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya. Softdrink yg kusuguhkan Langsung dihabiskannya. Kemudian matanya menatapku. Aqu tahu maksudnya. Maka aqu pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku. Aqu hanya bisa memejamkan mata menikmati ciuman lembutnya. Kemudian dia peluk aqu dan tangannya mulai meremas-remas buah dadaqu. Aqu mulai merem-melek sambil memutar badanku.

Sekarang aqu duduk di paha Petrus. Kembali kita berciuman dgn penuh gairah nafsu. Lidah kita saling beradu. Perlahan bibirnya turun ke pipiku lalu ke leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung yg satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking nikmatnya. Tangannya tidak tinggal diam. Diremas-remasnya buah dadaqu yg mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas buah dadaqu sehingga membuatku makin menggelinjang. Aqu tak tahan hingga kembali kulumat bibirnya. Lidahku beradu dgn lidahnya lagi.

Aqu sudah tidak tahu kapan pertama kali aqu semahir ini melaqukan ciuman. Petrus mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan mencari buah dadaqu. Gesekan tangannya Langsung di permukaan kulit buah dadaqu hingga sungguh kenikmatannya tiada tara. “Eeeeehh.. Eeehhhh..” rintihku. Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu sambil bertanya.. “kamu ga pakai bra ya, Say?” aqu hanya tersenyum lalu kembali melumat bibirnya.

Dia lebih ganas meladeni ciumanku. Tangannya makin keras meremas buah dadaqu. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan kemaluannya mulai menegang di bawah sana. Kemudian dia menghentikan remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku. Aqu membantunya melepaskan penutup buah dadaqu itu melewati kepala. Maka segera buah dadaqu yg tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya.

Buah dadaqu yg putih, bulat kencang dgn puting berwarna kemerah-merahan menjadi santapan matanya. Dia sangat kagum melihat buah dadaqu. Walaupun sudah sering melihat buah dadaqu, bahkan menjilat, melumat dan menggigitnya, dia tetap saja menelan ludah menikmati pemandangan ini.
“Buah dadamu indah sekali, Sayg!’ ujarnya.

Kemudian bibirnya menyerang di antara kedua gunungku, lalu lidahnya bergerak di sana. Aqu meringis dan mendesis menikmatinya. Kemudian dia mulai mencium buah dadaqu yg kanan, dilumatnya dgn penuh nafsu. Beberapa detik kemudian aqu menjerit pelan karena aqu merasakan gigitan pada puting kananku, dia dgn gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu sehingga meninggalkan jejak di sekitarnya.

“Ohhhh.. indah sekali buah dadamu ini Say,” pujinya lagi sambil tangannya yg satu lagi mengelusi punggung dan leherku dan berakhir di payudara kiriku. Diremasnya payudara kiriku yg sudah tegak berdiri tersebut. Remasan dan jilatannya silih berganti antara payudara yg kanan dan yg kiri, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan yg tiada tara. bahkan aqu sampai melayg-layg dibuatnya.

Puas meremas buah dadaqu yg kiri, tangannya yg kanan mulai menurun hingga mencengkeram bokongku yg bulat dan padat. Aqu hanya bisa mendesah nikmat. Kuremas-remas rambutnya mencoba mengimbangi desakan birahi ini. Untung rumahku sepi, kalau tidak mana mungkin aqu bisa bercinta di sofa seperti ini.

Setelah puas menggeraygi buah dadaqu, dia pun melepaskanku. Segera dibukanya bajunya, lalu dia membuka celana panjang beserta celana dalamnya sehingga kemaluannya yg dari tadi sudah sesak dalam celana dalamnya itu kini dapat berdiri dgn dgn gagahnya.

Kemudian dia duduk di sofa dgn mengangkangkan kakinya. Matanya menatap mataqu dgn penuh harap. Aqu mengerti maksudnya. Dia ingin dioral tentunya. Sebenarnya aqu kurang mahir melaqukan oral sex, aqu masih butuh belajar, tapi nafsu ingin saling memuaskan membuatku melaqukannya. Maka perlahan-lahan aqu duduk di Lantai menghadap kemaluannya.

Kemaluan Petrus yg sudah berdiri kokoh itu kini berada dalam genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya dia menikmati kocokanku. Tanganku yg halus naik turun di Kemaluannya. Nampaknya dia sangat menikmati kocokanku di kemaluannya. Hal itu terbukti dgn matanya yg tertutup rapat. Aqu menikmati ekspresinya yg keenakan itu.

“Uuuuh… say.. Enak sekali sayyyyyy.. Ooooh..”, desahnya. “Masukkan ke mulutmu dong Say,” pintanya. Tanpa diminta 2 kali aqu menuruti kemauan orang yg kusaygi itu. Perlahan namun pasti, kemaluannya kuarahkan ke mulutku. Kemudian kucium dan kujilat ujungnya dgn lembut bahkan sangat lembut sekali. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya.

Seponganku di Kemaluannya kupadukan dgn sedikit kocokan. Petrus pasti keenakan kuperlaqukan seperti itu. Tapi aqu akan membuatnya lebih keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan kemaluan itu semuanya ke mulutku. tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.

Dalam mulutku, kemaluan itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala kemaluannya. Hanya itu yg kulaqukan tapi tampaknya dia sudah blingsatan. Padahal harus kuaqui bahwa oral sexku belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yg pernah melaqukannya. Bahkan masih kalah jauh daripada BF yg pernah kutonton. Tapi aqu tetap. Toh Petrus masih keenakan. Memang sih, Petrus mengaqu baru ML pertama kali dgnku. Jadi dia belum bisa membandingkannya dgn yg lain.

Sesekali aqu melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya waktu menikmati seponganku. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yg sudah bercucuran keringat dgn sapu tangan. Petrus nampaknya tidak mau cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalaqu. Aqu berdiri tegak di hadapannya yg masih bersandar di sofa.

Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar melihat ketelanjanganku. Aqu seperti manusia yg baru lahir, polos. Kini aqu sudah telanjang bulat di hadapannya. Aqu lalu naik ke pangkuannya. Dgn senyum nakal aqu meremas-remas dadanya yg bidang. Lalu kubenamkan kembali wajahnya ke buah dadaqu hingga dia pun mulai menyusu di situ.

Kali ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat. Tangannya di bawah sana juga tidak bisa diam, tangannya meremas-remas bokong dan pahaqu. Dielus-elusnya paha putihku itu. Berbeda dgn pahaqu yg dielusnya dgn lembut, bokongku justru diremasnya dgn keras. Gumpalan daging pinggulku menjadi bulan-bulanan tangannya.

Aqu hanya mendesah-desah. Giginya yg putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Malah kini tangannya yg bercokol di pahaqu mulai merambat semakin jauh. Aqu tak kuasa untuk tidak merintih dan mendesah. Bongkahan bokongku diremas, buah dadaqu dilumat dan sekarang tangannya yg kanan menggeraygi kemaluanku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Ooooohhhhh.. nikmatnyaaaa, batinku.

Sebagai respons aqu hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, dia juga mengulum leherku dan mencupanginya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah. Akhirnya mulutnya bertemu dgn mulutku lagi dimana lidah kita saling beradu dgn liar. 
Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yg sudah mengeras itu.

“Sayyyy… Sekarang ya..”, pintaqu memelas. Aqu sudah tidak tahan lagi ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat bokongku sebentar dan mengarahkan kemaluanku ke kemaluannya. Dia memegang kemaluannya siap menerima kemaluanku. Sedikit demi sedikit aqu merasakan ruang kemaluanku terisi dan dgn beberapa hentakan masuklah Kemaluan itu seluruhnya ke dalam.

Aqu tak kuasa untuk tidak menjerit kala Kemaluan Petrus membelah bibir kemaluanku. Sama sepertiku, dia juga mendesah menyebut namaqu waktu kemaluannya amblas ditelan kemaluanku. “Ooooohhhhh..!” desahku dgn tubuh menegang dan mencengkram bahu pacarku. Kurasakan lubangku agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yg terasa sungguh nikmat.

Kemudian, secara perlahan-lahan aqu menaikturunkan tubuhku di atas kemaluannya. Kupacu kejantanannya dgn goyganku. Aqu tiba-tiba menjadi gadis yg liar yg butuh kenikmatan. Kugoyg-goygkan kemaluanku di atas Kemaluannya sambil sesekali membuat gerakan memutar. Kemaluanku seperti diaduk-aduk.

Aqu sangat menikmati posisi ini, karena aqu bisa mengendalikan permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya Kemaluan Petrus. Petrus juga merasakan hal yg sama seperti yg aqu rasakan. Matanya menatap wajahku yg kemerahan karena nikmat.

“Aaaccchhhhh.. Acchhhhhhhhh..” desahku seiring dgn naik-turunnya tubuhku. Buah dadaqu yg sudah menegang maksimun terayun-ayun dgn indah di hadapannya. Petrus juga mulai membantu menyodok-nyodok kemaluannya, sehingga kenikmatan yg kurasakan semakin bertambah.

Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia. Hal itu membuat buah dadaqu semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakannya, dia Langsung melumat buah dadaqu yg kiri dgn mulutnya. Aqu semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi.

Petrus semakin menyerangku dgn meremas-remas buah dadaqu yg kanan serta memilin-milin putingnya. Petrus sungguh pintar menyerang titik sensitifku. Sepuluh menit lamanya kita berpacu dalam adegan demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya semakin lama semakin cepat dan makin berirama.

Mulutnya tak henti-henti mencupangi buah dadaqu yg mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh kenikmatan yg sangat indah. Tangannya yg tadi lembut menggeraygi paha dan bokongku, sekarang cenderung kasar. Aqu sudah sangat kecapaian dgn posisi tersebut sehinga goyganku semakin lama semakin tidak bertenaga. Malah kini dia yg aktif menyodok-nyodok kejantanannya.

Menyadari hal tersebut, Petrus minta ganti posisi. Ditariknya kemaluannya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tidak lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh Lantai, hingga otomatis kini bokongku pun menungging ke arahnya. Buah dadaqu yg dari tadi menjadi bulan-bulanannya menekan sofa karena aqu telungkup. Petrus sibuk memegang erat-erat kedua pahaqu.

“Siap-siap ya Say!” ujarnya. Aqu hanya bisa menganggukkan kepala menunggu kenikmatan selanjutnya dgn posisi doggy style. Petrus pernah bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena dia yg mengambil kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku. Sebelum menusuk kemaluanku, dia terlebih dahulu mencium punggungku.

Cerita Dewasa – – Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke-awang-awang. Sendi-sendiku bergetar menunggu kemaluannya menembus kemaluanku. Posisi ini membuat birahiku semakin tak terhingga, hingga membuat aqu menggeliat-geliat tak tertahankan.

“Pettt…. Buruannnnn..!” rengekku sudah tidak tahan lagi. Petrus mematuhiku. Sambil meremas bokongku dia mendorongkan kemaluannya ke kemaluanku. “Occchhhhh.. Ngghhhhhhh..!” desisku waktu kemaluan yg keras itu membelah bibir kemaluanku.
Kemaluannya dgn perlahan dan lembut mengaduk-aduk kemaluanku. Kontan aqu menjerit-jerit keras. 

Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, buah dadaqu serasa tertekan dan bergesekan dgn sofa. Hal itu justru menimbulkan kenikmatan tersendiri, apalagi sofaqu terbuat dari kulit sehingga gesekan di buah dadaqu terasa sedikit kasar namun nikmat.

“Aacccccch.. Eeeuuuuuh.. Acchhh….” aqu cuma bisa mendesah setiap kali dia menyodokkan kemaluannya ke kemaluanku. Petrus menggenjotku semakin cepat. Kemaluanku dihunjam kemaluannya yg sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dgn desahanku memenuhi ruang tengahku.

Mulutku megap-megap dan mataqu terpejam. Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kita mundur selangkah sehingga buah dadaqu yg tadinya menempel di sofa kini menggantung bebas. Kemudian dilanjutkanya kocokannya. Buah dadaqu terayun ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang buah dadaqu menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yg menjalar ke seluruh aliran darahku.

Sambil berpacu dalam adegan doggy ini, tangannya kini tidak tinggal diam. Dia mulai menggeraygi buah dadaqu yg semakin ranum karena aqu menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Aqu merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari buah dadaqu yg kanan ke buah dadaqu yg kiri.

Aqu menjerit kegelian waktu dia mengocok kemaluanku dgn cepat dan keras, tapi dia meremas buah dadaqu dgn lembut sekali dan sesekali memelintir-melintir putingnya. Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang. Gesekan-gesekan di lubang kewanitaanku serta remasan di buah dadaqu membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang.

Akhirnya aqu pun tak bisa lagi menahan orgasmeku. Mengetahui bahwa aqu akan segera keluar, dia semakin bergairah, tubuhku ditekan-tekannya sehingga kemaluannya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremas buah dadaqu. “Aacccchhhhhhkk..!” jeritku bersamaan dgn mengucurnya cairan cintaqu.

Cerita Dewasa – – Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik orgasmeku. Aqu menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aqu merasakan cairan cinta yg mengalir hangat pada selangkanganku. Tapi itu belum berakhir, karena Petrus masih terus mengocokku sehingga orgasmeku semakin panjang. Petrus juga nampaknya akan segera orgasme. Hal itu tampak dari adegannya yg khas jika akan orgasme.

“Aqu mau keluar, aqu mau keluar..” Petrus membisikkannya sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku. “Jangan diiii.. Jangan di dalam. Ahhhh.. Ahhhh.. Ohhhhh.. Aaaaaqu.. Aqu lagi.. Suburrrrrr.”
Aqu cuma bisa berbicara begitu, setidaknya aqu bermaksud berbicara begitu karena aqu tidak tahu apakah suaraqu keluar atau tidak, pokoknya aqu sudah berusaha, itu juga sudah aqu paksa-paksakan. Aqu tidak tahu apakah dia mengerti apa yg aqu bicarakan, tapi yg jelas dia masih terus mengocokku.

Beberapa detik kemudian, dia mencabut kemaluannya, kakiku Langsung ambruk ke Lantai. Petrus yg menyodokku dari belakang akhirnya klimaks. Dia mengeluarkan kemaluannya dan menyiramkan isinya di punggung dan bokongku. Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tidak terlalu banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku.

Kemudian dia ambruk menindihku. Kurasakan kemaluannya yg menindih bokongku mulai mengecil. “Terimakasih, Sayg” ucapnya sambil mengecup leherku. Aqu hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan. Akhirnya malam itu Petrus menginap di rumahku. Sudah bisa ditebak kita akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena libur.

Sesudah percintaan di ruang tamu tadi, Petrus menikmati tubuhku lagi di kamar mandi. Aqu yg sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan pintu. Walau masih lemas, aqu terpaksa meladeninya. Aqu hanya diam di Lantai kamar mandi sedangkan dia yg aktif menyodokku.

Malah yg seru adalah ketika sehabis makan malam di luar. Kita kembali ke rumah dan Langsung ke kamarku. Aqu yg sudah bersiap-siap tidur diajaknya menonton BF di komputerku. Adegan-adegan mesum di layar monitor membuat libidoku cepat naik. Aqu mencoba memancing gairah Petrus, tapi dia menolak untuk menyetubuhiku.

Aqu bingung dibuatnya, tidak biasanya dia menolak seperti itu. Selama ini justru aqu yg sering menolak bersenggama dgnnya. Waktu itu, katanya dia mau ML tetapi ada syaratnya. Dia memintaqu untuk menari-nari seperti penari telanjang. Aqu sih OK saja, berhubung dia adalah pacarku dan nafsuku ingin segera dituntaskan, maka aqu menuruti kemauannya.

Bak seorang stripteaser professional, aqu take action di hadapannya. Dia sangat bernafsu sekali menikmati pemandangan Langka tersebut. Baru setelah itu dia mengocokku. Kali ini tanpa basi-basi Langsung ditusuknya kemaluannya ke lubangku yg sudah sangat basah itu. Kenikmatan yg kuharapkan tercapai sudah. Aqu benar-benar puas waktu itu. Belum pernah kita bercinta sepanjang itu - Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Bercinta Sepanjang Malam.

Agen Judi Online Terpercaya

Kamis, 01 September 2016

Cerita Sex Ayah Tega Memperkosaku

Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Sex Ayah Tega Memperkosaku - Perkenalkan nama saya adalah Sela ( nama samaran), sebagai seorang gadis, saya memiliki postur tubuh yang cukup proposional. Saya mempunyai tinggi badan 171 cm dengan berat 58 kg. Kata orang-orang disekitar, banyak yang bilang kalau saya bohay, sexy dan dan menggairahkan. Ditambah lagi payudara saya juga lumayan besar, hal itu terbukti dari ukuran Bra saya yang ukuranya 34 C.

Cerita Sex Ayah Tega Memperkosaku
Di usia saya yag ke 26 tahun ini, bisa dibilang saya sudah menjadi seorang wanita yang cukup matang. Namun sampai saat ini saya belum berminat untuk married. Oh iya, saya saat ini bekerja di sebuah perusahaan milik Ayah saya sendiri yang letaknya Jakarta. Kira-kira aku bekerja diperusahaan ayah saya sekitar dua tahun, dan posisi saya saat itu adalah sebagai general manager.

Disini saya akan meneritakan tentang skandal sex saya dengan ayah kandung saya sendiri. Berawal dari 6 tahun yang lalu, ketika saat itu saya masih semester 3, dan semuanya ini terjadi karena kehidupan keluarga saya yang bisa dibilang berantakan. Ayah saya adalah seorang pengusaha yang sukses, dia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang property dan perusahaanya cukup terkenal di Indonesia.

Ayah saya adalah tipe orang yang gila kerja, namun Ayah saya juga gila wanita, dengan apa yang dimiliki-nya Ayah saya memiliki banyak sekali wanita simpanan.
Bunda saya adalah seorang anggota partai besar yang selalu sibuk dengan kegiatan sosial-nya. Sering sekali saya memergoki Bunda sedang asyik bermesra’an di handphonenya dengan Pria lain

Ketika itu tanpa sengaa saya pernah membaca sms di handphone Bunda, yang sat itu tertulis kata-kata mesum dari pria-pria simpanan-nya. Karena melihat kelakuan Bunda tidak benar, say-pun mulai menyelidiki pria-pria simpanan Bunda itu. Setelah aku menyelidikinya ternyata pri-pria simpanan Bunda adalah seorang gigolo yang umurnya setara dengan saya .

Saat itu hatiku-pun merasa kecewa pada kedua orang tua saya , dan hatiku berkata, “ mengapa kehidupan keluarga saya sangat berantakan”. Singkat cerita pada suatu malam, ketika saya tertidur lelap didalam kamar, tiba-tiba saya merasakan ada yang menggerayangi tubuh saya . Pada awalnya saya merasa seperti ada binatang yang merayap dari ujung rambut sampai ujung kaki saya .

Tetapi setelah kurasa-rasakan, yang awalnya aku kira adalah serangga, tiba-tiba geranyangan itu berhenti di sekitar selangkanganku. Saat itu keadaan saya antara sadar dan tidak sadar. Sampai pada akhirnya saya -pun membuka mata saya , dan setelah terbuka mata, saya kaget seklai dengan apa yang sedang saya lihat. Saat itu saya melihat ternyata Ayah yang saat itu sudah telanjang bulat sedang mengelus-elus celana dalam saya dan tangan kanannya sedang mengocok Torpedo (Penis)nya sendiri. Seketika itu juga saya berteriak dan berkata,

“ Ayah !!! apa yang Ayah lakukan padaku, ayah sudah gila ya, anak sendiri mau di sikat ? ”, ucap saya menegur Ayah.

“ Kamu tenang aja Sayang, dan kamu jangan berteriak nanti malah semua orang bangun... ”, ucap Ayahku.

Saat itu sambil saya membereskan dasterku yang sudah berantakan, saat itu Ayah saya masih terus mengocok Torpedo (Penis)nya yang besar dan berurat itu. Lalu Ayah berkata lagi,

“ Ayo puaskan Ayah Sayang... sudah lama Ayah melihat pertumbuhan tubuh kamu hari demi hari semakin sexy saja... ”, ucap Ayah saya .

Mendengar ucapan Ayah, saat itu saya -pun syok berat. Aku tidak menyangka Ayahku sampai hati ingin menikmati tubuh anak kandungnya sendiri. Saat itu saya -pun secara reflek juga mulai melirik ke arah Torpedo (Penis) Ayah yang menurutku sangat besar sekali. Aku membandingkan Torpedo (Penis) ayah dengan para pacarku, sungguh Torpedo (Penis) Ayah jauh lebih besar dan panjang dibandingkan mereka.

Terus terang saya juga belum pernah merasakan apa yang namanya ML, hubungan saya dengan pacarku selama ini, paling jauh adalah sekedar pegang-pegang alat kelamin saja dan tidak lebih dari itu. Karena saya sangat tsaya t untuk melakukan hal-hal yang saya anggap tabu , maklum usia saya masih 19 tahun waktu itu. Ketika itu lalu Ayah mulai melanjutkan untuk meraba-raba saya lagi,

“ Ayo Sayang jangan takut, buka daster kamu dong… !!! ”, pinta Ayah .

“ Nggak Yah, Sela nggak mau… seharusnya Ayah tidak berbuat seperti ini. Aku-kan anak kandung Ayah sendiri. Ingat Yah aku ini darah daging Ayah... !!!”, ucap saya berusaha menyadarkan Ayah saya .

Saat itu aku-pun mencium aroma minuman keras dari mulut Ayah, bau alkohol begitu kencangnya sehingga rasanya kamarku di penuhi aroma itu. Saat itu saya -pun tahu kalau Ayah saya sedang mabuk berat dan dipenuhi oleh nafsu birahi yang tak terbendung lagi.

“ Ayah kan bisa melakukannya dengan Bunda atau wanita-wanita lain yang bisa Ayah bayar ” , ucap saya .

“ Ah… Bunda kamu sudah tidak perduli dengan Ayah, dan Ayah juga sodah bosan dengan wanita-wanita bayaran itu, Ayah malam ini ingin menikmati tubuh kamu Sayang... ”, jawab Ayah.

Antara bingung dan marah (namun dalam hatiku kagum melihat Torpedo (Penis) sebesar itu) saya -pun tidak tahu harus berbuat apa... saya -pun berkata

“ nanti kalau ketahuan Bunda atau orang lain bagaimana ? ”, ucapku.

“ Bodo amat lah, Ayah tidak perduli dengan mereka semua... ”, ucap Ayah.

Sambil tangan nya yang kekar itu menarik tubuhku, Ayah mulai mencium bibirku dengan nafsu yang sudah membakarnya, dirobeknya daster ku hingga tubuhku hanya dibalut BH dan celana dalam saja. Saya pun tak kuasa melawan tenaga Ayah saya yang begitu besar, walaupun saya sudah mencoba, namun sia saja, Ayah saya malahan tambah liar karena melihatku meronta-ronta.

Saya -pun hanya bisa pasrah dan menangis saat Ayah menarik bra dan celana dalam saya, hingga sekarang tubuhku benar-benar telanjang bulat. Ayah-pun mulai menjilat jilat puting payudara saya, sambil tangannya memainkan vagina saya . Dari yang tadinya saya meronta ronta, sekarang sedikit demi sedikit saya mulai menikmati permainan Ayah.

“ Ssssss... Aghhhhh... terus yah, enak Yah… Ouhhhhh... ”, desahku.

Saya -pun mulai di kuasai oleh birahi perlahan menjalari tubuhku. Sementara Ayah dengan rakusnya mulai menjilati liang senggama, dan sesekali menghisap-hisap clitoris saya . Karena hal itu terasa nikmat tangan saya -pun mulai mencari-cari torpedo Ayah. Setelah menemukanya, tangan saya mulai mengocok secara perlahan untuk mengimbangi serangan Ayah saat itu.

Karena ukuran Torpedo (Penis) Ayah big size, sampai-sampai tangan saya tidak mencakup untuk menggenggam torpedo Ayah,

“ Iya Sayang, terusin kocokan kamu… Ouhhhhh... “, kata Ayah.

Pada akhirnya Ayah-pun mengakhiri jilatan-jilatannya dan kaki saya -pun mulai ditariknya. Setelah itu dengan posisi berjongkok Ayah-pun memegang batang Torpedo (Penis)nya, lalu mengarahkan Torpedo (Penis)nya ke liang senggama saya . Sebelum Ayah memasukan kejantanan-nya aku berkata,

“ Ayah, kalau nanti Sela bunting bagaimana Yah ???... ”, ucap saya .

“ Udah kamu nggak usah khawatir, nanti kalau sampai bunting kita gugurin aja Sayang yaaa... ”, ucap ayah dengan santainya.

“ Iya Yah, tapi pelan-pelan ya Ayah masukin titit (Penis)nya, soalnya Sela belum bernah ML sebelumnya... ”, ucap saya .

“ Iya Sayang, ini juga pelan-pelan kog Sayang... ”, ucap ayah.

Kemudian Ayah-pun mulai menempelkan Torpedo (Penis)nya di bibir liang senggama saya , dan,

“ Aghhhh… Aowww... sakit Yah... ”, rintih saya kesakitan.

“ Tahan dulu ya Sayang, sakitnya cuma sebentar kok Sayang, abis itu pasti enak banget deh... ”, ucap Ayah menenangkan saya .

Lalu Ayah-pun mencoba memasukan lagi kejantanan-nya, dan…

“ Zlebbbbbbb…”, masuklah semua batang kejantanan Ayah didalam liang senggama saya . Seketika itu aku berteriak,

“Aowwww... sa… sa… sakit sekali Ayah…. Hu… huhu… huhuhu…”, teriak kesakitan saya .

Teriakan saya saat itukencang sekali, karena sangat sakit saya tidak perduli ketika itu ada yang mendengar atau tidak. Ayah-pun mulai menggenjot liang senggama saya . Lama-kelamaan saya -pun tidak merasakan sakit lagi, kini yang saya rasakan hanya kenikmatan yang tiada tara dan saya merasa Torpedo (Penis) Ayah memenuhi seluruh rongga rahim saya .

Saya -pun mulai mengikuti ritme goyangan Ayah dengan cara mulai menggoyangkan pantat ku ke kiri dan ke kanan,

“ Ssss… Aghhhhh… Enak sekali Yah, Ouhhhh… Yeahhh… ”, desahku.

“ Ssss… Aghhhh… Iya Sayang, terus goyangin pantat kamu Sayang... Oughhhh… ”, ucap ayah sembari terus menyodok Liang senggama saya .

Saat itu mulut Ayah mengkulum puting susuku, dan sesekali beliau menjambak rambutku. Karena perbutanya itu, saya -pun semakin panas dan terbakar oleh birahi yang berapi-api itu. Sampai-sampai saat itu saya lupa jika Pria yang sedang bersetubuh dengan saya adalah Ayah kandung saya . Lalu,

“ Ayah, Sela pingin di atas nih, boleh yaaa... ”, pintaku pada Ayah.

“ Iya Sayang, pokoknya Ayah nurut aja deh…”, jawab Ayah sembari menghentikan aksinya lalu berbaring di samping saya .

Saya -pun mulai menaiki tubuh Ayah saya yang sudah basah oleh keringat kami berdua. Dan saya mulai mengarahkan torpedo Ayah ke liang senggama saya ,

“ Zlebbbbbbbb... ouhhhh... Sssss… Aghhhhhhh… ”, desah saya .

Pada akhirnya seluruh Torpedo (Penis) Ayah terbenam ke dalam liang senggama yang masih rapat itu. Lama-kelamaan saya sudah tidak merasakan sakit lagi, tidak seperti tadi ketika pertama kali Ayah tadi menusukkan Torpedo (Penis)nya dalam Liang senggama saya . Lalu Saya -pun mulai naik turun dan bergoyang ke kiri dan ke kanan, sembari kedua payudara saya diremas oleh Ayah.

Saat itu aksi goangan maut saya -pun semakin tidak beraturan dan bibirku meracau hebat. Sampai pada akhirnya ada sesuatu yang mendesak ingin keluar dari dalam liang senggama saya ,

“ Ayah, Aghhhhhh... Sela udah nggak kuat lagi nih... Ouhhhh… Yeahhh… ”, ucap saya mulai tidak tahan.

Sambung saya lagi,

“ Sela udah basah banget ni Yah, Ouhhhh… Sela mau keluar nih… Ssss… Aghhhhh ”, ucap saya mulai tidak tahan lagi.

Ketika itu Ayah semakin gencar saja menghujam Liang senggama saya dengan Torpedo-nya. Permainan Sex kami semakin cepat dan makin cepat lagi,

“ Tahan dulu Sayang, kita keluaran sama-sama ya Sayang... sebentar lagi Ayah juga mau keluar nih… Ssss… Ouhhhh… !!! ”, Pinta Ayah.

Saat itu saya tidak menjawab Ayah, namun saya hanya menggangguk pertanda saya mengiyakan permintaan Ayah tercinta saya ,

“ Aghhhhh... Aghhhhh... Ouhhhh… yeahhh... ”, desah saya .

“ Ayoo Sayang, Ayah mau keluar nih, Ouhhhhh…”, ucap ayah menuju puncaknya.

Dan tak lama kemudian,

“ Crottt... Crottt... Crottt... Crottt… ”.

“ Sela juga mau keluar nih Yah… Ssss… Aghhhhh… ”, ucap menuju klimaks saya .

Tidak lama setelah itu saya -pun mendapatkan Klimaksku dengan nikmatnya,

“ Syurrr... Syurrr... Syurrr...... Ouhhhhhhhh... Yeahhhhhh… ”.

Ayah langsung membalikkan tubuhku dan menekan Torpedo (Penis)nya sambil mendekap tubuhku sekuat tenaga, begitu pun saya membalas memeluk tubuh Ayah, sampai saya merasa melayang di awang-awang. Tak terasa sudah 35 menit berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 3 lewat 10 menit, kami bertempur dengan hebatnya, sehingga ranjangku pun basah oleh peluh kami.

“Ayah tidak menyaangka kamu bisa sehebat ini Sayang... ”, kata Ayah.

“ Makasih Ayah, tapi tadi ayah udah jahat sama Sela, masak sela tadi mau diperkosa Ayah... ”, ucapku mengeluh.

“ Iya Sayang, Maafin Ayah yaaaa... ”, ucap maaf Ayah.

“ Iya Ayah, Sela Maafin. Tapi ada syaratnya Yah, Ayah harus janji, kalau Sela mau apa aja ayah harus turutin apa yang Sela minta... ”, ucap saya .

“ Iya-iya… Ayah janji deh, pokoknya apa yang Sela minta bakalan Ayah beliin deh Sayang... ”, ucap ayah.

“ Makasih ya Ayah Sayang… emuaachhh…”, ucpku sembari mengecup bibir ayah.

Selasainya sedikit percakapan kami setelah berhubungan sex, kemudian Ayah-pun mengecup kening, lalu beranjak keluar dari kamar saya . Setalah itu saya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dengan siraman air hangat yang membuat saya sangat relaxs. Semenjak kejadian itu saya dan Ayah selalu mengulangi perbuatan ini kapan saja dan dimana saja selama ada kesempatan.

Terkadang kami melakukan di hotel, rumah, mobil, bahkan bisa jadi kami melakukan di ruang kerja Ayah ataupun di ruang kerja saya. Kami-pun sampai saat ini masih tetap melakukan hubungan skandal sex, dan sampai hari ini, skandal sex sedarah ini tidak ada seorang-pun yang mengetahui perbuatan kami ini termasuk Bunda.Mungkin Bunda sibuk dengan para gigolo-gigolo-nya.

Tapi aku merasa bahwa Bunda sudah tahu, tapi walaupu Bunda tahu, dia tidak mau ambil pusing dengan skandal sex sedarah kami. Entah sampai kapan aib ini akan kami jalani, semoga kami segera diberi kesadaran untuk berhenti melakuka skandal sex terlarang ini - Suka Bening, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru - Suka Bening : Cerita Sex Ayah Tega Memperkosaku.

Agen Judi Online Terpercaya